Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Oktober 2024 menunjukkan surplus sebesar USD 2,48 miliar. Surplus ini didominasi oleh sektor nonmigas yang mencapai USD 4,80 miliar, namun sektor migas masih mengalami defisit sebesar USD 2,32 miliar. Dengan pencapaian surplus selama 54 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia terus menunjukkan performa yang positif.
Menurut Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, nilai ekspor pada bulan Oktober mencapai USD 24,41 miliar, meningkat 10,69% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor migas naik 16,88% menjadi USD 1,35 miliar, sementara ekspor nonmigas juga mengalami kenaikan sebesar 10,35% menjadi USD 23,07 miliar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia pada bulan Oktober mencapai USD 21,94 miliar, naik 16,54% dibandingkan bulan sebelumnya dan 17,49% dibandingkan Oktober 2023. Impor migas naik 44,98% menjadi USD 3,67 miliar, sedangkan impor nonmigas naik 12,13% menjadi USD 18,27 miliar.
Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, sebelumnya memproyeksikan surplus perdagangan bulan Oktober sebesar USD 2,74 miliar, dipicu oleh permintaan domestik yang kuat. Meskipun pertumbuhan ekspor dan impor diperkirakan akan terjadi, pertumbuhan impor diprediksi akan melampaui pertumbuhan ekspor. Pertumbuhan ekspor tahunan pada bulan Oktober diperkirakan akan melambat seiring dengan pelemahan ekonomi global.
Pertumbuhan ekspor Indonesia diproyeksikan melambat menjadi 2,80% year on year pada bulan Oktober 2024, turun dari 6,44% pada bulan September. Faktor utama penyebab perlambatan ini adalah melemahnya permintaan global, terutama dari Tiongkok, serta normalisasi harga komoditas.
Tiongkok, sebagai pasar ekspor utama Indonesia, mengalami kontraksi dalam pertumbuhan impor dari Indonesia pada bulan Oktober 2024. Meskipun demikian, proyeksi pertumbuhan impor Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor, menandakan adanya permintaan domestik yang kuat.
Dalam konteks ini, penting untuk terus memantau kondisi ekonomi global dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan Indonesia. Meskipun tantangan tetap ada, dengan kerja keras dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus mengoptimalkan potensi ekspor dan impor demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Semoga Indonesia terus meraih kesuksesan dalam menjaga neraca perdagangan yang sehat dan berkelanjutan.