Perusahaan rokok ‘Bentoel’ berdiri sejak era 1930-an di Malang. Pendiri perusahaan ini adalah Ong Hok Liong bersama Tjoa Sioe Bian. Perusahaan ini berhasil menjadi pemain terbesar ke-3 di industri rokok Tanah Air. Konon, rahasia kesuksesannya dimulai dari mimpi yang dialami oleh Ong Hok Liong.
Awalnya, perusahaan ini dikenal dengan nama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong. Kemudian, nama tersebut diubah menjadi Hien An Kongsie, seperti yang ditulis Rudy Badil dalam Kretek Jawa: Gaya Hidup Lintas Budaya (2011:107). Pabrik ini awalnya memproduksi rokok tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis.
Nama perusahaan kemudian berubah menjadi Bentoel pada tahun 1951, setelah sebelumnya dikenal sebagai NV Pertjetakan Liem An. Perubahan ini membawa kesuksesan yang pesat bagi usaha rokok Ong Hok Liong. Sebelum tahun 1960, jumlah karyawan perusahaan mencapai 3.000 orang. Bentoel juga gencar dalam promosi, dengan slogan “memang betul merokok tjap Bentoel”.
Transformasi nama perusahaan menjadi Bentoel ternyata bermula dari mimpi unik yang dialami oleh Ong Hok Liong. Saat berziarah di dekat makam, Ong Hok Liong bermimpi melihat ubi talas dan mendapat petunjuk untuk mengganti nama pabriknya. Nama “Bentoel” sendiri merupakan sebutan Jawa untuk ubi talas.
Setelah Ong Hok Liong meninggal pada tahun 1967, anak-anaknya melanjutkan bisnis keluarga. Namun, setelah tahun 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel mengalami masalah keuangan dan tidak mampu membayar utangnya. Akhirnya, sebagian besar saham perusahaan dijual dan Bentoel dipegang oleh Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama.
Pada tahun 1997, aset Bentoel diserahkan kepada perusahaan baru bernama PT Bentoel Prima dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dibubarkan. Bentoel Prima kemudian berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Saat ini, mayoritas saham perusahaan dipegang oleh British American Tobacco.
Demikianlah perjalanan panjang kesuksesan Bentoel di Indonesia. Semoga kisah ini memberikan wawasan baru bagi Anda.