SpaceX, perusahaan antariksa swasta, langsung meluncurkan tiga misi satelit Starlink setelah larangan terbang roket Falcon 9 dicabut. Dua misi di antaranya diluncurkan dalam jarak kurang dari lima jam. Misi Starlink pertama diluncurkan pada Minggu, 28 Juli pukul 12.10 WIB, sedangkan misi kedua diluncurkan beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 16.23 WIB. Dua peluncuran ini dilakukan di tempat yang berbeda dan dengan jumlah muatan yang berbeda.
Peluncuran pertama dilakukan di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, Florida dengan membawa 23 Starlink. Sementara itu, peluncuran berikutnya dilakukan di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg dengan membawa 21 satelit. Sebelum meluncurkan dua misi Starlink di hari yang sama, SpaceX juga menempatkan 23 satelit Starlink di orbit rendah bumi (LEO) pada Sabtu, 27 Juli lalu. Dengan begitu, SpaceX telah meluncurkan tiga misi hanya dalam waktu dua hari.
Padatnya jadwal peluncuran ini sengaja dilakukan karena roket Falcon 9 dilarang untuk terbang sejak 11 Juli lalu. Larangan ini dikeluarkan oleh Badan Penerbangan Federal (FAA) karena terjadi anomali pada roket tersebut hingga Starlink gagal diluncurkan. Larangan untuk menerbangkan Falcon 9 telah dicabut setelah investigasi selesai dilakukan. SpaceX telah menyerahkan laporan investigasi dan FAA mengatakan bahwa mereka tidak menemukan masalah keselamatan publik saat peluncuran roket tersebut gagal.
Dari hasil investigasi SpaceX, terungkap bahwa pembakaran tahap kedua roket Falcon 9 berjalan lebih cepat karena oksigen cair yang bocor. Mesin mengalami pendinginan yang berlebihan hingga mesin melakukan start lebih cepat dari yang dijadwalkan. Selama investigasi dilakukan, Falcon 9 tidak meluncurkan Starlink selama dua minggu dan penundaan ini bisa berdampak pada target peluncuran tahunan SpaceX. Oleh karena itu, perusahaan langsung meluncurkan tiga misi setelah Falcon 9 diberi izin kembali.
Dalam situasi yang mendesak seperti ini, SpaceX menunjukkan respons yang cepat dan efisien dengan meluncurkan tiga misi Starlink dalam waktu singkat setelah larangan terbang dicabut. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan ini dalam memenuhi target peluncuran dan mengatasi masalah teknis yang mungkin terjadi. Dengan ketepatan waktu dan kecepatan aksi, SpaceX kembali menunjukkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri antariksa.
Misi-misi Starlink yang diluncurkan ini akan membantu meningkatkan konektivitas internet di seluruh dunia. Dengan semakin banyak satelit Starlink yang berhasil diluncurkan ke orbit, diharapkan layanan internet yang cepat dan andal akan lebih mudah diakses oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, terutama di daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh infrastruktur internet konvensional.
Keberhasilan peluncuran tiga misi Starlink dalam waktu singkat ini juga menunjukkan kemampuan SpaceX dalam mengatasi tantangan dan hambatan yang muncul di sepanjang perjalanan menuju eksplorasi angkasa. Dengan inovasi dan dedikasi yang terus-menerus, SpaceX terus memimpin revolusi antariksa dan membawa manusia menuju era baru penjelajahan luar angkasa.
Dengan pencapaian ini, SpaceX tidak hanya memperluas jangkauan layanannya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat dalam eksplorasi antariksa dan memimpin perubahan di masa depan. Melalui langkah-langkah seperti ini, SpaceX membuktikan bahwa batasan hanya ada di pikiran kita, dan dengan tekad dan kerja keras, segala sesuatu yang kita impikan bisa terwujud. Selamat kepada SpaceX atas keberhasilan peluncuran tiga misi Starlink ini!
