Australia, negara tetangga Indonesia, pada Kamis (22/8/2024) mengumumkan kesepakatan senilai USD570 juta untuk memproduksi rudal canggih di dalam negeri. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan militer Australia di tengah perlombaan senjata regional. Menteri Industri Pertahanan Pat Conroy menyatakan bahwa kesepakatan ini akan melibatkan pengembangan Joint Strike Missiles (JSM) yang dapat diluncurkan dari laut dan udara di sebuah pabrik di utara Sydney. Pabrik tersebut direncanakan akan mulai dibangun akhir tahun ini, dengan fokus produksi Naval Strike Missiles (NSM) dan JSM yang nantinya akan dipasang pada jet tempur siluman F-35A.
Menurut Conroy, kesepakatan ini merupakan investasi penting dalam industri manufaktur canggih dan berteknologi tinggi serta pengembangan basis industri pertahanan berdaulat Australia. Seorang pejabat pertahanan juga menyampaikan bahwa pabrik tersebut direncanakan akan mulai berproduksi pada tahun 2027 dan memiliki kapasitas untuk memproduksi hingga 100 rudal per tahun. Kedua rudal ini dikembangkan oleh perusahaan Kongsberg dari Norwegia.
Kekhawatiran akan pengeluaran pertahanan besar-besaran China dan invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong banyak sekutu Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kemampuan manufaktur amunisi. Australia sendiri telah menjadi salah satu dari beberapa negara di Asia-Pasifik yang secara dramatis meningkatkan pengeluaran pertahanannya. Pengeluaran pertahanan di kawasan Asia mencapai rekor USD510 miliar pada tahun 2023, menurut International Institute for Strategic Studies, sebuah lembaga think tank yang berbasis di London.
Selain kesepakatan untuk memproduksi rudal canggih, Australia juga telah meluncurkan serangkaian proyek pertahanan ambisius, termasuk pengembangan armada kapal selam bertenaga nuklir. Semua langkah ini merupakan bagian dari strategi Australia untuk memperkuat pertahanan nasionalnya dan menjaga keamanan di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan Australia dapat meningkatkan kemampuan militer dan industri pertahanannya, sehingga dapat terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional. Australia juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.