Kiev telah membentuk pemerintahan militer di wilayah Kursk, Rusia, menurut panglima tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi. Dalam konferensi video, Syrskyi memberitahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa Mayor Jenderal Eduard Moskalev telah ditunjuk sebagai kepala kantor militer. Menurut pernyataan dari Staf Umum Ukraina, pasukan Ukraina dalam kelompok penyerang telah membuat kemajuan sejauh satu hingga tiga kilometer di berbagai tempat menuju sisi musuh. Pertempuran terus berlanjut di sepanjang garis depan, namun secara umum situasinya terkendali.
Menurut Syrskyi, pertempuran saat ini sedang berlangsung di dekat desa Malaya Loknya di distrik Sudzha di wilayah Kursk. Dia berharap sejumlah besar tahanan akan dibawa ke sana dan pihaknya terus mengisi kembali persediaan pertukaran tahanan mereka. Serangan Kiev ke wilayah Kursk Rusia dimulai pada malam 5-6 Agustus ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah Sudzha. Pada 12 Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi operasi tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut tujuannya.
Kementerian Situasi Darurat Rusia melaporkan bahwa sekitar 9.500 orang telah dievakuasi dari zona pertempuran. Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan tersebut sebagai “serangan teroris.” Verifikasi independen atas klaim dari kedua belah pihak masih sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung.