Situasi di Timur Tengah kembali memanas, dengan serangkaian serangan roket terjadi di pangkalan militer Amerika Serikat di Irak dan Suriah. Menurut sumber keamanan Irak, sejumlah roket diluncurkan ke pangkalan Ain Al Assad di provinsi Anbar. Meskipun ada laporan bahwa beberapa roket jatuh di sekitar pangkalan, tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan.
Di Suriah, seorang pemantau perang melaporkan bahwa setidaknya satu roket juga jatuh di dekat pangkalan koalisi di Provinsi Deir Ezzor. Meskipun ledakan terdengar, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Kelompok pemantau tersebut juga menyatakan bahwa roket-roket tersebut ditembakkan dari zona yang dikuasai oleh kelompok milisi pro-Iran, meskipun tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan tersebut.
Serangan-serangan ini diyakini terkait dengan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat, terutama setelah perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Milisi pro-Iran diduga menjadi dalang di balik serangan-serangan ini, karena hubungan Teheran dengan Washington yang tegang.
Pada bulan Juli, dua pesawat nirawak diluncurkan ke pangkalan Ain al-Assad, tetapi hanya satu yang berhasil meledak di dalam tanpa menyebabkan kerusakan. Seorang pejabat keamanan senior di Baghdad mengungkapkan bahwa serangan tersebut mungkin dimaksudkan untuk ‘mempermalukan’ Pemerintah Irak sebelum pertemuan keamanan.
Serangan-serangan seperti ini bukanlah hal baru, dengan serangan pesawat nirawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania pada bulan Januari lalu. Sebagai respons, pasukan AS melancarkan serangkaian serangan terhadap para pejuang yang didukung oleh Teheran. Namun, serangan-serangan semacam itu telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir.
Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan tentang konsep fase baru dalam hubungan keamanan bilateral mereka, yang dapat menjadi alasan mengapa serangan-serangan tersebut mulai mereda. Militer AS masih memiliki ribuan tentara di Irak dan Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi ISIS.
Meskipun ISIS masih melakukan serangkaian kecil serangan dan penyergapan, upaya-upaya untuk memerangi kelompok teroris ini terus berlanjut. Situasi di Timur Tengah tetap kompleks dan membutuhkan kerja sama antara semua pihak terkait untuk mencapai stabilitas di wilayah tersebut.