Topan chido menghantam Mozambik dan menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Sebanyak 120 orang tewas akibat bencana ini, sementara 110.000 rumah hancur. Topan ini awalnya melanda pulau Prancis Mayotte sebelum melanjutkan perjalanannya ke daratan Afrika. Saat mendarat, badai ini menghantam provinsi utara Cabo Delgado dengan angin kencang mencapai 260 kilometer per jam dan hujan lebat mencapai 250 milimeter dalam sehari.
Wilayah ini sering kali dilanda badai tropis dan juga mengalami kerusuhan akibat pemberontakan kelompok Islamis yang telah berlangsung lama. Lebih dari setengah juta warga Mozambik yang terdampak bencana ini, sebagian besar berada di Cabo Delgado. Di distrik Mecufi, sebuah masjid mengalami kerusakan parah akibat badai, seperti yang terlihat dalam foto yang diambil oleh UNICEF.
Daniel Chapo, kandidat presiden dari partai Frelimo yang berkuasa, mengunjungi daerah yang terkena dampak pada hari Minggu. Namun, kemenangannya dalam pemilihan bulan Oktober telah diprotes oleh pihak oposisi karena dituduh melakukan kecurangan.
Para ahli menyebut bahwa intensitas badai semakin meningkat akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Hal ini semakin memperparah situasi di Mozambik yang sudah rentan terhadap bencana alam.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh topan chido sangat merugikan masyarakat Mozambik. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu para korban dan memulihkan wilayah yang rusak akibat bencana ini. Semoga Mozambik dapat pulih kembali dan masyarakatnya dapat bangkit dari bencana ini dengan kekuatan dan semangat yang tinggi.