Ratusan kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak banjir rob akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut beberapa hari terakhir. Banjir rob ini disebabkan oleh air laut pasang yang merendam permukiman warga.
Menurut Camat Ampenan, Muzakkir Walad, beberapa kawasan yang terdampak antara lain Kampung Bugis, Lingkungan Bintaro, dan beberapa permukiman sepanjang Pantai Ampenan. “Area yang terdampak cukup panjang, terutama di Kampung Bugis, sekitar 500 meter. Di Kampung Bugis lebih dari 50 KK terimbas, sementara di Ampenan Tengah ada 36 KK dan di Bintaro ada 143 KK,” jelas Muzakkir saat dikonfirmasi detikBali di Mataram, Kamis (19/12/2024).
Muzakkir juga menambahkan bahwa ratusan keluarga yang terdampak sudah menerima bantuan berupa beras cadangan dari pemerintah. Masing-masing keluarga mendapatkan 10 kilogram beras. “Kemarin sudah kita distribusikan beras cadangan sekitar 2 ton dari Dinas Ketahanan Pangan,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa kondisi banjir rob saat ini sudah sedikit menurun. “Sekarang area yang terendam hanya sekitar 200-300 meter, dan kami sudah mengungsikan warga yang tinggal di dekat pesisir. Selain itu, kami juga memberikan pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan,” tambahnya.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memprediksi cuaca ekstrem di NTB, dengan potensi gelombang tinggi dan angin kencang antara 18-24 Desember 2024. Pada 18-19 Desember, gelombang laut diperkirakan mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter di beberapa selat dan samudera di sekitar NTB.