Beberapa daerah di Jawa Barat sedang mengalami peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi bencana yang dapat mengancam mereka.
Menurut informasi dari BMKG, bulan September ini sudah masuk musim hujan. Kita perlu siap dan banyak hal yang perlu kita lakukan untuk mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi, seperti banjir atau longsor,” kata Pranata Humas Ahli BPBD Jabar, Hadi Rahmat.
Hadi menekankan bahwa dalam menghadapi musim hujan, masyarakat harus waspada terhadap bencana yang biasanya terjadi di wilayahnya. Bersihkan gorong-gorong adalah salah satu langkah penting agar kita dapat menghindari banjir dan potensi bencana lainnya.
“Kita juga harus memperhatikan daerah-daerah perbukitan, karena kita tidak pernah tahu bagaimana dampak hujan yang tinggi bisa berpotensi menyebabkan bencana,” tambahnya.
BPBD Jabar juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit dan tetap dapat beraktivitas. Selain itu, Hadi juga menyebut bahwa berbagai jenis bencana dapat terjadi di Jawa Barat selama musim hujan, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
“Bencana alam seperti banjir dan longsor bisa teridentifikasi melalui tanda-tanda, namun puting beliung cukup sulit untuk diprediksi. Oleh karena itu, kita perlu waspada dan siap jika terjadi hujan lebat,” ujarnya.
Terkait dengan daerah yang rentan terhadap bencana selama musim hujan, Hadi menyebut bahwa setiap wilayah memiliki potensi bencana tersendiri. Wilayah utara cenderung lebih rentan terhadap banjir, wilayah tengah memiliki risiko banjir dan longsor yang seimbang, sementara wilayah selatan memiliki potensi longsor yang lebih tinggi.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat Jawa Barat untuk tetap waspada dan siap menghadapi musim hujan yang telah tiba. Dengan melakukan langkah-langkah preventif dan menjaga lingkungan sekitar, kita dapat mengurangi risiko terjadinya bencana dan melindungi diri serta keluarga dari bahaya yang mengancam.