Banjir di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, semakin menjadi-jadi. Enam dari sembilan kecamatan di kota tersebut tenggelam dalam air. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Mahmud Baderan, mengungkapkan bahwa banjir terparah terjadi di Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat, dengan air mencapai lebih dari 50 sentimeter.
Curah hujan tinggi menjadi penyebab utama banjir ini. Sungai Bone dan Bolango meluap akibatnya, ditambah aliran sungai dari Danau Limboto. Semua air dari segala arah bertemu di Kota Gorontalo, menyebabkan banjir melanda hampir seluruh wilayah kota.
Banjir yang terjadi sudah berlangsung sejak 23 Juni 2024, lalu kembali pada tanggal 27 Juni, 3 Juli, 4 Juli, serta masih terjadi hingga tanggal 10 Juli. Pemerintah Kota Gorontalo telah menyiapkan tempat-tempat pengungsian di berbagai lokasi, seperti Kantor Wali Kota, aula Rumah Dinas Wali Kota, auditorium Universitas Negeri Gorontalo, sekolah, dan gedung Nasional Kota Gorontalo.
Masyarakat yang terdampak diimbau untuk mengungsi ke tempat-tempat yang aman atau ke lokasi pengungsian yang sudah disiapkan. Selain itu, mereka juga bisa mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terkena dampak banjir. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun turut serta membantu membangun dapur umum dan menyediakan makanan siap saji bagi warga yang terdampak.
Banjir di Kota Gorontalo telah memberikan dampak besar bagi masyarakat setempat. Namun, dengan kerja sama dan bantuan semua pihak, diharapkan situasi dapat segera pulih dan membaik. Selalu waspada dan tetap tenang dalam menghadapi musibah banjir ini. Semoga bantuan dan dukungan terus mengalir bagi korban ban